Banner

Proyek Kementerian PUPR Di Pekon Bangun Negara Cukuh Senuman Diduga Asalan


PESISIR BARAT. SEPUTAR HUKUM. COM --
Peningkatan struktur dan rehabilitasi jalan ruas Pekon Bangun Negara Cukuh Senuman mempunyai tiga item pekerjaan. 

Pertama, pekerjaan mayor. Kedua, pekerjaan drainase serta ketiga, penanganan bahu di perluas. Dengan anggaran dana 17 milyar lebih. Dari Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional  Lampung. 

Menurut warga setempat bahwa penambahan volume peninggian talud lebih kurang 30 Cm serta panjang yang di bangun sekitar lebih kurang 170 meter serta pembuatan talut dari awal sepanjang lebih kurang 50 Meter. 

Di maksudkan untuk penahan bahu jalan, sangat tidak memuaskan. Sebab, masih dalam tahap pengerjaan saja sudah lapuk dan rubuh. Kronologisnya begini kata warga, makanya kami menduga bahwa pekerjaan mereka itu asal jadi karena di saat seseorang warga menongkrong kan motor di dekat pekerjaan dimaksud, motor tersebut amblas sehingga mengakibatkan talud itu roboh. 

Padahal posisi motor itu tidak membawa beban sedikit pun, oleh karena itu kami curiga bahwa pekerjaan itu tidak baik. Kami bukan berarti tidak mensyukuri atas pekerjaan tersebut. Tetapi apabila hasilnya tidak maksimal maka kami juga yang di rugikan. Kami sudah beberapa kali menegur, tapi tidak di indahkan, coba bang tolong di cek, " kata warga. 

Setelah di lakukan penelusuran, apa yang di katakan warga tersebut benar adanya. Sebab mutunya sangat jelek, di duga komponen material yang di pakai seperti pasir itu bukan pasir yang berkualitas namun pasir asal asalan. Serta patut di duga takaran pengadukan antara semen dan pasir itu tidak sesuai dengan aturan yang ada  spek. 

Di konfirmasi, di camp, pak nandar selaku bidang tehnis mengatakan itu bukan bidang saya pak, saya hanya bidang tehnis coba bapak bertanya kepada pak slamet kerena dia kapasitasnya sebagai colsultan sekaligus pengawasnya. 

"Saya tidak ada kewenangan untuk memberikan statemen terkait ihwal itu pak, nanti saya salah", kata nandar.

Sementara di tempat terpisah, pak slamet mengatakan bahwa, ia membenarkan dirinya selaku consultan sekaligus pengawasnya. Namun, saat di singgung mengenai temuan di atas, ia malah berkilah bahwa itu bukan wewenang yang bersangkutan. "Wewenang saya hanya mengawasi saja pak", kilah slamet

Ketika di tanya lebih lanjut tentang pungsi pengawasan itu sendiri, slamet menambahkan bahwa pungsinya tidak lain hanya mengawasi pekerjaan itu saja tidak lebih. Kalau bapak ingin mengetahui  mutu pekerjaan itu bukan dengan saya. bapak bisa menghubungi pak usman selaku penguji mutu pada pekerjaan tersebut.

Setelah menghubungi Usman dengan nomor yang diberikan Selamet melalui via wats aap, di indikasikan bahwa nomor itu palsu, pak usman mengatakan" anda salah sambung, saya bukan usman, saya tidak kenal dengan pak slamet", katanya.

Kita lihat edisi selanjutnya, apa tanggapan dari aparat hukum atas temuan di atas dengan indikasi merugikan keuangan negara . (Budi Irawan) 

Posting Komentar

0 Komentar