SEPUTARHUKUM.COM, BENGKULU -- Saat ini patut diakui bahwa Indonesia tengah memasuki fase bonus demografi yang luar biasa sehingga banyak pihak mengklaim bahwa Indonesia akan memasuki generasi emas tahun 2045. Namun jika para generasi bangsa tidak banyak bicara dan kalah bersaing maka bisa menjadi ancaman buat bangsa kita sendiri.
Untuk itu, para generasi muda Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu, saat ini harus mampu bersaing dalam berbagai aspek kemajuan teknologi terkini yang makin hari makin pesat.
Salah satu tokoh asal Kembang Mumpo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Drs. H. Achmad Sardi, ayah dari Apt. Destita Khairilisani, S.Far, MSM, memberikan pandangan kritisnya akan kondisi anak muda Bengkulu untuk tidak mudah lengah dengan kemajuan teknologi dan harus segera mengambil peran.
"Kita prihatin saat ini banyak tokoh muda Bengkulu yang belum banyak mengambil kesempatan dan peran dalam berbagai aspek. Khususnya sebagai tokoh muda yang bisa menjadi pemimpin daerah dan bangsa. Kalau di kanca nasional kita sudah kenal dengan tokoh muda semisal AHY dan Anies serta Gibran anak Jokowi. Nah, di Bengkulu saya melihat masih sangat sedikit, akibat masih kurangnya kesempatan yang diberikan oleh para tokoh yang sudah menua," terang Ketua PPI Provinsi Bengkulu ini.
Ia berharap memasuki tahun politik pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang harus banyak tokoh pemuda yang tampil menjadi calon pemimpin. Karena dengan mengambil peran tersebut maka semakin besar percepatan kemajuan suatu daerah. Untuk itu para generasi yang sudah tua diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk ikut membangun Bengkulu.
"Untuk apa kita sekolahkan tinggi-tinggi anak-anak muda kita, kalau tidak diberikan kesempatan. Makanya saya menyarankan agar tokoh Bengkulu yang sudah kenyang pengalaman dan jam terbang dapat bertukar peran dan memberikan banyak kesempatan kepada anak-anak muda Bengkulu untuk ikut membangun Bengkulu," harapnya.(RED)
0 Komentar