Seputarhukum.com, Bengkulu - kepolisian Negara Republik Indonesia gelar rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral kesiapan Idul Fitri 1442 H. hal ini sesuai dengan surat telegram Kapolri nomor STR/293/IV/OPS. 1.1/2021 acara tersebut di ruang Vicon Mapolres Bengkulu Tengah Rabu (21/4).
Rakor dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, M.Si turut hadir wakil Bupati Bengkulu Tengah Septi Peryadi, S.TP, ketua DPRD Bengkulu Tengah Budi Suryantono, S.Sos, Kapolres Bengkulu Tengah AKBP. Ary Baroto, S.IK.,M.H, Dandim, Kajari Bengkulu Tengah dan OPD terkait.
Rakor ini yang dilaksanakan secara virtual berbagai hal di bahas mulai dari persiapan ramadhan hingga Idul Fitri 1442 H seperti persiapan keamanan, penanganan Pandemi Covid 19, ketersediaan bahan pokok masyarakat dan tentang larangan mudik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, M.Si. melalui Vicon tersebut dirinya menegaskan kepada semua aparat kepolisian di setiap wilayah Negera Republik Indonesia menjelang hari Idul Fitri 1442 H. Tetap menjaga keamanan apalagi menurutnya setiap mau lebaran banyak masyarakat yang mudik karena hal itu sudah menjadi tradisi. Sehingga mudik di tahun ini dilarang, hal ini demi menekan angka penyebaran Covid 19.
“Kebijakan tentang larangan mudik ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi Widodo pada 23 Maret yang lalu”,ujarnya.
Lebih lanjut Kapolri, larangan mudik yang dilakukan tentu kita berkaca pada tahun 2020 yang lalu, karena setiap libur panjang kerap terjadi peningkatan jumlah yang terpapar Covid 19.
Sesuai dengan data yang di paparkan oleh Kapolri seperti liburan Idul Fitri 2020 yang lalu jumlah kasus perhari naik 93% jumlah kematian Mingguan naik 66% libur panjang mulai 20-23 Agustus jumlah kasus harian naik 119% dan jumlah kematian naik 57%.
Selain larangan mudik rakor ini juga membahas tentang ketersediaan bahan pokok masyarakat menjelang lebaran nanti.
“Sebelum ditutupnya acara ini Kapolri menyampaikan bahwa rakor ini tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi. Oleh karena itu ia ingin rakor ini menjadi bahan acuan sehingga nantinya setelah melakukan tugas tidak ada lagi yang salah persepsi saat menjalankan tugas di lapangan,”demikian. (Arif)
0 Komentar