Banner

Wawali Dedy Wahyudi Apresiasi Respon Unihaz Bengkulu


Seputarhukum.com, Bengkulu -
Kota Bengkulu kini masuk dalam situasi darurat sampah. Sehingga perlu upaya dan penanganan cepat agar masalah tersebut segera diatasi. Salah satunya melibatkan perguruan tinggi se Kota Bengkulu.

Senin pagi, (25/1/2021), Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi berdama TP2KB didampingi Plt Kepala Dinas DLH Rusman, Kepala Dinas Kesehatan Susilawati dan jajarannya menemui Pimpinan Unihaz guna memantapkan kerjasama dibidang pengelolaan sampah di Kota Bengkulu.

Apalagi Permendikbud nomor 3 tahun 2020, dalam pasal 15 ayat 1 dimaksudkan bahwa perguruan tinggi dapat mensinkronkan program persampahan dalam program studi dan diluar program studi.

“Kita akan buat kerjasama dengan perguruan tinggi dengan tema Merdeka Belajar, Merdeka Sampah. Seluruh perguruan tinggi akan kami datangi. Intinya bagaimana kita mensinkronkan tematik yang dicanangkan Mendikbud saat ini,” ujar Dedy.

Dedy menjelaskankan, dalam Permendikbud 3 tahun 2020 itu, maksud dari merdeka belajar merdeka sampah adalah mahasiswa diberi kesempatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat saat kuliah kerja nyata (kukerta).

“Karena dalam mengatasi persoalan sampah ini, yang tidak kalah penting adalah mengubah prilaku masyarakat dengan memberikan edukasi. Jadi mohon kepada pihak kampus setiap ada kukerja mohon disinkronkan dengan program persampahan,” kata Dedy.

Pada kesempatan itu juga Dedy mempresentasikan dan memaparkan terkait kondisi sampah di Kota Bengkulu sehingga perlu ada penanganan yang serius dengan melibatkan seluruh stakeholder, perusahaan dan seluruh perguruan tinggi.

“Jumlah sampah di Kota Bengkulu 774 m3 per hari, dan 23,220 m3 perbulan. Saat ini kita punya 38 lokasi kontainer. Setiap tahun, Rp 5,3 miliar APBD yang digelontorkan untuk mengurusi sampah saja termasuk gaji petugas kebersihan. Artinya begitu besar cos yang dikeluarkan,” beber Dedy.

Masalah sampah ini, lanjut Dedy harus diatasi bersama-sama. Sebab banyak sekali dampak dari sampah seperti banjir, bau tak sedap, jorok, tidak sehat dan lainnya. Ini juga disebabkan buruknya sistem drainase.

Agar Kota Bengkulu kembali mendapatkan penghargaan kota sehat, maka masalah sampah harus segera dibenahi.

“Kota Bengkulu sudah 3 kali dapat penghargaan kota sehat. Insya Allah tahun ini dapat lagi,” kata Dedy.

Rektor Unihaz Dr.Ir Yulfiperius pada intinya menyatakan pihaknya siap untuk bekerjasama dengan pemkot terkait masalah sampah.

“Sampah ini memang menjadi persoalan besar bagi kita untuk kita selesaikan bersama-sama. Intinya Unihaz siap mengedukasi masyarakat. Kami siap bekerjasama dengan pemkot,” demikian Yulfiperius.

Posting Komentar

0 Komentar