Kepahiang, Seputarhukum.com - Setelah Kota Bengkulu berstatus zona merah Covid-19. Kini giliran Kabupaten Kepahiang menjadi Kabupaten pertama di Bengkulu masuk zona merah Covid-19.
Hal itu terjadi setelah adanya hasil rapid test untuk kedua kali yang dilakukan terhadap salah satu jamaah tabligh Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang, Rabu (15/04/2020) dinyatakan reaktif atau positif Covid-19.
Namun untuk memastikannya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang masih menunggu proses pemeriksaan Swab laboratorium Palembang (Sumsel).
“Iya benar ada 1 hasil rapid test warga Kepahiang yang mengarah (Reaktif). Tetapi untuk memastikannya positif tertular (Covid-19), kami masih harus menunggu hasil lab dari Palembang,” terang Kadinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si saat wartawan.
Dijelaskan Tajri, 10 hari lalu warga Desa Tebat Monok tersebut yang merupakan jamaah tablig sudah pernah dilakukan rapid test. Sesuai dengan Standar Operasi dan Prosedur (SOP), masyarakat yang diduga terindikasi sudah tertular wajib untuk dilakukan rapid test kembali.
"Tadi warga Tebat Menok ini kami rapid test lagi. Hasil rapid testnya positif. Tapi untuk memastikannya, sekali lagi saya sampaikan masih harus dilakukan pemeriksaan melalui laboratorium,” jelasnya.
Bersamaan dengan ini, Tajri mengimbau masyarakat Kabupaten Kepahiang untuk tidak khawatir apa lagi panik. Sebab menurut Tajri, sementara yang positif baru sebatas hasil rapid test saja. Sedangkan untuk memastikan seseorang positif terjangkit, harus melalui uji laboratorium.
“Dinkes Provinsi akan turun ke Kepahiang untuk mengambil Swab laboratorium orang yang bersangkutan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes dalam konferensi pers, Rabu (15/04/2020) sore menyampaikan, ada 16 orang yang mempunyai riwayat konfirmasi atau OTG yang akan di ambil swab-nya. Satu diantaranya sudah dinyatakan hasil rapid tesnya reaktif atau positif.
“Untuk hari ini ada penambahan 16 orang dangan status (OTG) di Kabupaten Kepahiang dangan riwayat kontak dari Bogor. Satu diantaranya ada yang reaktif dari hasil rapid test atau tes cepat yang dilakukan. Jadi besok tim akan melakukan pengambilan swab untuk ke 16 orang tersebut,” kata Herwan.(Red)
0 Komentar