Banner

Gubernur Sambangi Rumah Duka Tragedi Berdarah Seluma

Seputarhukum.com - Tragedi berdarah yang terjadi di Desa Serambi Gunung Kecamatan Talo Induk Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Senin pagi (09/12/2019) telah menwaskan 1 korban dan 4 orang warga luka-luka.

Tragedi itu tak hanya mejadi duka bagi para keluarga korban tapi duka mendalam bagi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Selasa sore, orang nomor satu Bengkulu ini langsung menyambangi kediaman keluarga korban tragedi Seluma.

Dalam kesempatan itu, Rohidin Mersyah menyampaikan bela sungkawa atas tragedi berdarah di Desa Serambi. Menurutnya ini musibah bukan hanya bagi keluarga korban tapi masyarakat Provinsi Bengkulu. Untuk itu dia berharap disikapi dengan bijak dan sabar.

"Siapa pun tidak mau menghendaki musibah namun bila terjadi maka kata kunci sebagai insan bertaqwa tentu sabar dan iklas. Kita mendoakan agar korban yang meninggal dapat diterima disisi Allah SWT dan korban yang luka dapat segera pulih," jelasnya.

Sebelumnya, Senin pagi (09/12/2019) menjadi hari yang mencekam di Desa Serambi Gunung, Kecamatan Talo Induk, Seluma. Empat warga bersimbah darah. Seorang tewas dengan mengenaskan.

Pagi berdarah itu bermula saat Zarnobi (35 tahun) yang diduga mengindap atau mengalami gangguan kejiwaan mengamuk. Entah apa pemicu amuknya. Namun amuknya membuat empat warga sekitar terluka kena sabetan senjata tajam.

Mereka yang menjadi korban amukan Zarnobi adalah Ujang Zamardi, (51 tahun). Ia luka bacok di tangan sebelah kiri; Ramlan (49 tahun), luka bacok di kepala bagian belakang; Wasilah (47 tahun), luka bacok bagian belakang; dan Edi (25 tahun), luka memar di bagian kepala belakang.

Menurut keterangan ayah Zarnobi, Sulaiman (65 tahun), sekira pukul 07.30 WIB Zarnobi tiba-tiba mengamuk dengan melempari rumah orang tuanya dengan batu.

Tak puas, Zarnobi lalu membawa sebilah parang ke sekitar lingkungan rumah orang tuanya. Sembari mengamuk, siapa saja yang ditemuinya ia jadikan sasaran.

Korban pertama akibat amukan Zarnobi adalah Ramlan, lalu Wasilah. Setelah melukai keduanya, Zarnobi lari ke belakang arah rumahnya menuju rumah Ujang Zamardi.

Menurut saksi Titin Sumarni (45 tahun), istri Ujang Zamardi, Zarnobi tiba-tiba masuk ke kamar tidur Ujang Zamardi dan membacok tangan kanannya. Setelah itu ia keluar.

Ujang yang tak terima lantas mengejar Zarnobi bersama dua anaknya, Zu dan We. Zarnobi berhasil disusul di bawah pohon sawit yang ada di depan rumah Ujang Zamardi.

Zarnobi balik diamuk. Ia meninggal di lokasi kejadian dengan luka sabetan benda tajam di bagian kepala, punggung, tangan kanan dan luka sayat di bagian paha sebelah kanan.(tri)

Posting Komentar

0 Komentar