Seputarhukum.com, Bengkulu - Bengkulu - Sikap dingin sang Walikota Bengkulu 2 periode Helmi Hasan mulai menipis pasca mendapatkan serangkaian aksi demo para siswa dan wali murid SDN 62 Kota Bengkulu. Helmi Hasan terlihat mulai kebakaran "jenggot" usai dimintai tanggapan terkait polemik tersebut.
Kakak kandung Zainudin Hasan Bupati Lampung Selatan yang kini tersandung kasus korupsi oleh KPK kian gelisah dengan melontarkan statmen sindiran balik kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu terkait niat baiknya untuk menyelesaikan polemik SDN 62 Kota Bengkulu.
"Kalau pak Gubernur bermurah hati dan bersedia membantu Rp 1,3 milliar. Maka jangan tanggung bayarin aja Rp 3,4 milliar. Kan masih surplus dan silpa ratusan milliar. Kan banyak duitnya. Sedangkan Kota ini masih defisit Rp 50 milliar karena baru membangun rumah sakit, universitas, jalan dan bantuan satu milliar satu kelurahan," cetus Helmi Hasan dengan nada meninggi.
Menanggapi pernyataan tersebut, pengamat politik Panji Suminar, menyarankan Helmi Hasan semestinya bersikap bijak dan arif atas tawaran bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Bukan malah memberikan sindiran balik dan alasan atas bantuan moral dari Gubernur Bengkulu.
"Harusnya ucapkan terima kasih kepada Pemprov yang sudi ikut membantu menyelesaikan polemik SDN 62 tersebut. Polemik SDN 62 itu bukan kewenangan Pemprov karena itu domainnya Pemkot untuk urusan SD dan SMP. Jadi Walikota harus memahami itu dengan cerdaslah. Mestinya kalau tidak bisa di APBD tahun ini kan bisa dianggarkan tahun berikutnya," kata Panji Dosen UNIB.
Alibi Walikota yang mengaku bahwa Pemkot tidak mampu membayar ganti rugi karena APBD Pemkot banyak terkuras dengan program pembangunan infrastruktur. Hal itu bisa disiasati dengan memprogramkan di tahun berikutnya. Ia mengapresiasi sejumlah program Walikota yang sudah berjalan dengan baik selama ini. Tapi untuk pendidikan ia menyarankan harus mulai ditingkatkan sehingga polemik SDN 62 tidak berlarut-larut."Itu ada ditangan Walikota saat ini," tegasnya.(sumber: realitapost.com)
Kakak kandung Zainudin Hasan Bupati Lampung Selatan yang kini tersandung kasus korupsi oleh KPK kian gelisah dengan melontarkan statmen sindiran balik kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu terkait niat baiknya untuk menyelesaikan polemik SDN 62 Kota Bengkulu.
"Kalau pak Gubernur bermurah hati dan bersedia membantu Rp 1,3 milliar. Maka jangan tanggung bayarin aja Rp 3,4 milliar. Kan masih surplus dan silpa ratusan milliar. Kan banyak duitnya. Sedangkan Kota ini masih defisit Rp 50 milliar karena baru membangun rumah sakit, universitas, jalan dan bantuan satu milliar satu kelurahan," cetus Helmi Hasan dengan nada meninggi.
Menanggapi pernyataan tersebut, pengamat politik Panji Suminar, menyarankan Helmi Hasan semestinya bersikap bijak dan arif atas tawaran bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Bukan malah memberikan sindiran balik dan alasan atas bantuan moral dari Gubernur Bengkulu.
"Harusnya ucapkan terima kasih kepada Pemprov yang sudi ikut membantu menyelesaikan polemik SDN 62 tersebut. Polemik SDN 62 itu bukan kewenangan Pemprov karena itu domainnya Pemkot untuk urusan SD dan SMP. Jadi Walikota harus memahami itu dengan cerdaslah. Mestinya kalau tidak bisa di APBD tahun ini kan bisa dianggarkan tahun berikutnya," kata Panji Dosen UNIB.
Alibi Walikota yang mengaku bahwa Pemkot tidak mampu membayar ganti rugi karena APBD Pemkot banyak terkuras dengan program pembangunan infrastruktur. Hal itu bisa disiasati dengan memprogramkan di tahun berikutnya. Ia mengapresiasi sejumlah program Walikota yang sudah berjalan dengan baik selama ini. Tapi untuk pendidikan ia menyarankan harus mulai ditingkatkan sehingga polemik SDN 62 tidak berlarut-larut."Itu ada ditangan Walikota saat ini," tegasnya.(sumber: realitapost.com)
0 Komentar